Apa Saja Jenis dan Contoh Investasi Jangka Pendek untuk Pemula?

Investasi jangka pendek adalah salah satu pilihan bagi orang yang ingin mendapatkan keuntungan dalam waktu singkat, biasanya kurang dari satu tahun. Investasi jangka pendek memiliki beberapa kelebihan, seperti likuiditas tinggi, risiko rendah, dan fleksibilitas. Namun, investasi jangka pendek juga memiliki kekurangan, seperti return yang relatif rendah, biaya transaksi yang tinggi, dan pajak yang cukup besar.

Bagi pemula yang ingin mencoba investasi jangka pendek, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti tujuan investasi, profil risiko, modal yang dimiliki, dan pengetahuan tentang produk investasi. Selain itu, pemula juga perlu mengetahui jenis-jenis investasi jangka pendek yang tersedia di pasar, serta contoh-contoh produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka.

Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek

Secara umum, ada tiga jenis investasi jangka pendek yang bisa dipilih oleh pemula, yaitu:

  • Investasi berbasis bunga, yaitu investasi yang memberikan imbal hasil berupa bunga dari pinjaman atau simpanan. Investasi ini cocok bagi orang yang menginginkan kepastian pendapatan dan tidak mau mengambil risiko. Contoh produk investasi berbasis bunga adalah deposito, obligasi, reksa dana pasar uang, dan peer-to-peer lending.
  • Investasi berbasis saham, yaitu investasi yang memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli saham. Investasi ini cocok bagi orang yang ingin mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat dan bersedia mengambil risiko. Contoh produk investasi berbasis saham adalah saham, reksa dana saham, dan exchange traded fund (ETF).
  • Investasi berbasis komoditas, yaitu investasi yang memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli komoditas. Investasi ini cocok bagi orang yang ingin mendiversifikasi portofolio dan mengantisipasi inflasi. Contoh produk investasi berbasis komoditas adalah emas, perak, minyak, dan logam mulia.
Emas
Gambar: Pexels.com

Contoh Investasi Jangka Pendek

Berikut adalah beberapa contoh produk investasi jangka pendek yang bisa dipilih oleh pemula sesuai dengan jenisnya:

  • Deposito, yaitu simpanan berjangka di bank yang memberikan bunga tetap selama periode tertentu. Deposito memiliki likuiditas tinggi karena bisa dicairkan kapan saja dengan denda tertentu. Deposito juga memiliki risiko rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Namun, deposito memiliki return yang rendah karena bunganya lebih kecil dari inflasi. Selain itu, deposito juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 20% dari bunga yang diterima.
  • Obligasi, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk meminjam uang dari investor. Obligasi memberikan bunga tetap atau variabel selama periode tertentu. Obligasi memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dijual di pasar sekunder sebelum jatuh tempo. Obligasi juga memiliki risiko cukup rendah karena dijamin oleh penerbitnya atau aset penjaminnya. Namun, obligasi memiliki return yang relatif rendah karena bunganya lebih kecil dari saham. Selain itu, obligasi juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 15% dari bunga yang diterima.
  • Reksa dana pasar uang, yaitu kumpulan dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk berinvestasi di instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, surat berharga negara (SBN), surat utang korporasi (SUKUK), dan deposito berjangka. Reksa dana pasar uang memberikan imbal hasil berupa bunga yang dibagikan secara rutin. Reksa dana pasar uang memiliki likuiditas tinggi karena bisa dicairkan kapan saja tanpa denda. Reksa dana pasar uang juga memiliki risiko rendah karena instrumennya berkualitas tinggi dan berjangka pendek. Namun, reksa dana pasar uang memiliki return yang rendah karena bunganya lebih kecil dari inflasi. Selain itu, reksa dana pasar uang juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 15% dari bunga yang diterima.
  • Peer-to-peer lending, yaitu platform online yang mempertemukan peminjam dan pemberi pinjaman tanpa melalui perantara. Peer-to-peer lending memberikan imbal hasil berupa bunga yang ditentukan oleh peminjam dan pemberi pinjaman. Peer-to-peer lending memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dicairkan sebelum jatuh tempo dengan biaya tertentu. Peer-to-peer lending juga memiliki return yang cukup tinggi karena bunganya lebih besar dari deposito. Namun, peer-to-peer lending memiliki risiko cukup tinggi karena tidak dijamin oleh lembaga resmi dan bergantung pada kredibilitas peminjam. Selain itu, peer-to-peer lending juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 15% dari bunga yang diterima.
  • Saham, yaitu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang diperdagangkan di bursa efek. Saham memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli saham, serta dividen atau bagi hasil keuntungan perusahaan. Saham memiliki likuiditas tinggi karena bisa dijual kapan saja di bursa efek. Saham juga memiliki return yang tinggi karena potensi kenaikannya tidak terbatas. Namun, saham memiliki risiko tinggi karena harga saham bisa turun drastis akibat faktor internal atau eksternal perusahaan. Selain itu, saham juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1% dari nilai transaksi dan 10% dari dividen yang diterima.
  • Reksa dana saham, yaitu kumpulan dana dari investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk berinvestasi di saham-saham pilihan. Reksa dana saham memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli unit penyertaan, serta dividen atau bagi hasil keuntungan portofolio. Reksa dana saham memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dicairkan dalam waktu maksimal tujuh hari kerja. Reksa dana saham juga memiliki return yang tinggi karena mengikuti kinerja saham-saham pilihan. Namun, reksa dana saham memiliki risiko tinggi karena harga unit penyertaan bisa turun drastis akibat fluktuasi pasar saham. Selain itu, reksa dana saham juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1% dari nilai transaksi dan 10% dari dividen yang diterima.
  • Exchange traded fund (ETF), yaitu produk investasi yang mengikuti indeks pasar tertentu, seperti indeks LQ45, indeks IDX30, atau indeks MSCI Indonesia. ETF memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli ETF, serta dividen atau bagi hasil keuntungan indeks. ETF memiliki likuiditas tinggi karena bisa dijual kapan saja di bursa efek. ETF juga memiliki return yang cukup tinggi karena mengikuti kinerja indeks pasar tertentu. Namun, ETF memiliki risiko cukup tinggi karena harga ETF bisa turun drastis akibat fluktuasi pasar saham. Selain itu, ETF juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1% dari nilai transaksi dan 10% dari dividen yang diterima.
  • Emas, yaitu logam mulia yang dianggap sebagai aset safe haven atau lindung nilai dari inflasi dan ketidakstabilan ekonomi. Emas memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli emas. Emas memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dijual kapan saja di toko emas atau online. Emas juga memiliki return yang cukup tinggi karena Emas juga memiliki return yang cukup tinggi karena harganya cenderung naik dalam jangka panjang. Namun, emas memiliki risiko cukup tinggi karena harganya bisa turun akibat faktor global atau permintaan dan penawaran. Selain itu, emas juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,45% dari nilai transaksi dan 2,5% dari nilai emas yang dimiliki setiap tahun.
  • Perak, yaitu logam mulia yang memiliki fungsi industri dan perhiasan. Perak memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli perak. Perak memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dijual kapan saja di toko perak atau online. Perak juga memiliki return yang cukup tinggi karena harganya cenderung naik dalam jangka panjang. Namun, perak memiliki risiko cukup tinggi karena harganya bisa turun akibat faktor global atau permintaan dan penawaran. Selain itu, perak juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,45% dari nilai transaksi dan 2,5% dari nilai perak yang dimiliki setiap tahun.
  • Minyak, yaitu bahan bakar fosil yang digunakan untuk berbagai keperluan, seperti transportasi, industri, dan pembangkit listrik. Minyak memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli minyak. Minyak memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dijual kapan saja di pasar berjangka atau online. Minyak juga memiliki return yang cukup tinggi karena harganya cenderung naik dalam jangka panjang. Namun, minyak memiliki risiko cukup tinggi karena harganya bisa turun akibat faktor global atau permintaan dan penawaran. Selain itu, minyak juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,45% dari nilai transaksi.
  • Logam mulia, yaitu logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan langka, seperti platina, paladium, rodium, iridium, osmium, dan ruthenium. Logam mulia memberikan imbal hasil berupa capital gain atau selisih harga jual dan beli logam mulia. Logam mulia memiliki likuiditas cukup tinggi karena bisa dijual kapan saja di toko logam mulia atau online. Logam mulia juga memiliki return yang cukup tinggi karena harganya cenderung naik dalam jangka panjang. Namun, logam mulia memiliki risiko cukup tinggi karena harganya bisa turun akibat faktor global atau permintaan dan penawaran. Selain itu, logam mulia juga dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,45% dari nilai transaksi.
Related Post :  Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang, untuk Para Milenial yang Melek Investasi

Itulah ulasan mengenai investasi jangka pendek untuk pemula. Investasi jangka pendek memiliki keuntungan dan kerugian yang harus dipahami sebelum memutuskan produk investasi yang tepat. Ada tiga jenis investasi jangka pendek yang bisa dipilih, yaitu investasi berbasis bunga, saham, dan komoditas. Beberapa produk investasi jangka pendek yang bisa dicoba oleh pemula adalah deposito, obligasi, reksa dana pasar uang, peer-to-peer lending, saham, reksa dana saham, ETF, emas, perak, minyak, dan logam mulia.

Demikianlah pembahasan tentang investasi jangka pendek untuk pemula. Harapan kami, artikel ini bermanfaat dan memberikan informasi yang berguna bagi pembaca. Terima kasih telah menyimak artikel ini hingga akhir.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *