Ketahui Perbedaan Investasi Saham dan Reksadana Sebelum Berinvestasi

Investasi menjadi salah satu kegiatan yang penting saat ini. Hal ini dilakukan karena investasi sejak dini bisa menambah pendapatan dan menjadi tabungan di masa depan. Salah satu bentuk investasi paling populer saat ini adalah saham dan reksadana. Tapi para pemula pasti masih bingung perbedaan investasi saham dan reksadana.

Bagi yang ingin berinvestasi, harus memilih jenis investasi yang diinginkan. Karena baik saham maupun reksadana memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Bagi yang baru ingin berinvestasi, kenali dulu perbedaan antara investasi saham dan reksadana di bawah ini:

Cara Investasi dan Pengelolaan Dana

Perbedaan investasi saham dan reksadana yang pertama adalah cara berinvestasi dan pengelolaan dana. Cara membeli saham untuk berinvestasi adalah dengan melalui perusahaan sekuritas. Biasanya calon investor harus membuat rekening dulu di perusahaan sekuritas tersebut. Setelah berhasil membuat rekening dan setor dana, maka sudah bisa melakukan proses pembelian saham.

Lalu cara pengelolaan dana untuk investasi saham adalah dilakukan oleh investor saham sendiri. Jadi calon investor harus melakukan riset sendiri untuk memilih saham yang harus dibeli. Sehingga harus lebih berhati-hati saat ingin investasi saham. Karena harus selalu memantau pergerakan saham dan juga memilih perusahaan yang tepat agar tidak rugi.

Lain halnya dengan reksadana, cara investasi reksadana ini bisa dilakukan melalui agen penjual reksadana. Biasanya agen penjual reksadana ini akan bekerjasama secara langsung dengan pihak manajer investasi. Setelah melakukan proses pendaftaran di agen penjual reksadana tersebut, pengguna juga harus membuat rekening untuk bertransaksi reksadana.

Dan uniknya lagi reksadana ini menyediakan manajer investasi untuk proses pengelolaan dana. Sehingga setelah proses pembuatan rekening dan setor dana, manajer investasi inilah yang akan melakukan proses pengelolaan, Mulai dari proses alokasi reksadana hingga proses jual reksadana. Jadi calon investor tidak perlu repot memantau pergerakan reksadana secara langsung.

Related Post :  Yuk, Jadi Nasabah Bijak dan Lindungi Diri dari Kejahatan Siber

Keuntungan Hasil dan Resiko Investasi

Perbedaan yang satu ini tentu menjadi pertimbangan paling penting saat berinvestasi, yaitu keuntungan dan resiko investasinya. Keuntungan hasil dari investasi saham ini bisa dibilang cukup tinggi. Terutama jika yang memilih untuk melakukan trading saham, keuntungannya bisa berkali lipat jika berhasil menjual di waktu yang tepat. 

Tapi yang buruknya adalah hasil yang tinggi juga bisa menghasilkan resiko yang tinggi.. Jadi investasi saham ini dinilai memiliki resiko yang cukup tinggi. Karena harga saham sering mengalami fluktuasi, apalagi jika yang masih belum memahami cara kerja saham. Dan semua resiko dari investasi saham ini ada ditangan investor secara langsung.

Berbanding terbalik dengan investasi saham, reksadana memiliki keuntungan hasil yang lebih sedikit. Keuntungan dari reksadana ini biasa didapatkan dari hasil dividen serta transaksi yang dilakukan oleh manajer investasi. Karena proses pengelolaan dananya dibantu oleh manajer investasi, maka ada fee yang harus dibagi ke manajer investasi, sehingga keuntungan hasilnya jadi lebih sedikit.

Untungnya adalah tingkat resiko dari reksadana juga lebih kecil. Hal ini dikarenakan proses investasi akan dibantu langsung oleh manajer investasi yang berpengalaman. Sehingga kecil kemungkinannya para investor akan mengalami kerugian.

Biaya Pajak

Pajak merupakan biaya yang wajib dibayar di Indonesia, termasuk jika melakukan investasi. Bagi yang melakukan investasi saham, dari angka penjualan akan dikenakan pajak sebesar 0,1%. Ditambah lagi jika ada pembagian dividen akan dipotong pajak sebesar 10%.

Lain halnya dengan reksadana, reksadana merupakan investasi yang tidak membebankan pajak. Tapi meskipun tidak dikenakan pajak, sebaiknya calon investor tetap melaporkan aset investasi reksadana saat proses lapor pajak.

Itulah perbedaan investasi saham dan reksadana yang bisa menjadi pertimbangan sebelum melakukan reksadana. Calon investor harus memilih dengan baik jenis investasi yang paling cocok. Yang pasti sebelum melakukan investasi, lakukanlah riset terlebih dahulu dan jangan terlalu gegabah demi mendapatkan keuntungan yang besar.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *